Pages

Monday, April 10, 2023

Fenomenal Ibu Ida Dayak Versus Bang Man Aceh ( Pengobatan Alternative )

Sosok Bang Man Aceh menjadi pusat viral pengobatan alternatif Ida Dayak.

Seorang warga Aceh berjuluk Bang Man ternyata memiliki kemampuan untuk menyembuhkan pasien yang mengalami masalah tulang.

Tokohnya disebut-sebut sebagai rival Ida Dayak yang kini menyebarkan berita tentang pengobatan alternatif.

Bang Man mengatakan bahwa ilmunya diwarisi dari orang tuanya.

Bagaimana kisah Bang Man? Bang Man Urut konon bisa mengobati penderita penyakit tulang, sehingga diberi nama yang mirip dengan Ida Dayak.

Namun teknik terapi Bang Man Urut sedikit berbeda dengan Ida Dayak.

Saat ini jagad maya tanah air sedang ramai dengan pengobatan tulang tradisional Dayak Ida yang banyak dikunjungi warga, karena bisa mengobati pasien penyakit tulang biasa.

Hal itu terlihat dari beberapa video viral.

Jika tidak ikut Ida Dayak, ternyata Aceh pun sudah lama memiliki perlakuan serupa, banyak disukai warga. Sekedar obat tradisional untuk pasien keseleo, patah tulang dan sejenisnya, dilayani oleh seorang pria bernama Salman atau lebih dikenal dengan Bang Man (50).

Klinik pengobatan ini sudah lama buka di sebuah pendopo dekat rumahnya, juga di Desa Makmur, Kabupaten Gandapura, Kabupaten Bireuen dan selalu ramai berobat karena terkenal bahkan sebelum handphone, belum lagi smartphone dan sosial. media.

Namun, pengobatan tersebut baru-baru ini viral di media sosial ketika video pengobatan Bang Man diposting di akun TikTok @acehviral berjudul "Bang Man Urot Gandapura - Bireuen".

Dalam video berdurasi 1 menit 16 detik itu, pasien yang mengeluhkan keseleo dari orang tua ke anak di gendongan orang tuanya mengantre.

Bang Man menawarinya satu per satu dengan cepat dan santai, dan sepertinya pasien tidak terlalu kesakitan, tidak jarang setiap pasien terlihat kesakitan saat dipijat.

Setelah cepat-cepat membersihkannya, pasien juga tampak memasukkan uang ke saku baju Bang Man, yang sama sekali tidak ia lihat sambil terus melayani pasien lain. Video tersebut juga ditanggapi positif oleh komunitas online, kata beberapa Ida Dayak Aceh.

Tempat atau rumah Bang Man yang menawarkan pijat keseleo/retak dan sejenisnya, berjarak sekitar 2 km sebelah utara SPBU Simpang Leubu.

Bang Man ditemui Serambinews.com di tempat latihannya, Sabtu (4/8/2023) mengaku hanya mengamalkan habluminanna (hubungan baik dengan manusia) dan menyembuhkan pasien adalah habluminallah (hubungan baik dengan Allah).

“Ini tentang berjuang dengan kemampuan terbaikmu sementara satu-satunya yang menyembuhkan adalah Tuhan,” katanya singkat.

Salah satu kerabat Salman mengatakan kepada Serambinews.com bahwa menurut almarhum orang tuanya, Tgk M Nur, Salman telah melakukan pekerjaannya secara turun-temurun. Sejak usia 13 tahun, Salman kecil membantu orang tuanya memijat orang-orang terlantar dan sejenisnya. Sejak itu dia membantu memijat orang tuanya.

Ketika orang tuanya meninggal beberapa tahun yang lalu, dia terus bekerja.

Jadi setiap hari Salman merawat warga yang datang ke rumahnya untuk meminta bantuan pijat dan dia melakukan apa yang dia bisa.

Ada pasien yang disarankan untuk diperiksa terlebih dahulu di rumah sakit, ada juga pasien yang tidak bisa diprioritaskan.

Pada umumnya kerabat dekat mengatakan bahwa setiap orang yang dipijat masih ditanya alasannya, setelah diketahui penyebab penyakitnya dipijat, ada juga pasien yang disarankan ke rumah sakit terlebih dahulu sebelum disuruh. Di Salman tidak ada obat dalam pengobatan dan tidak ada akomodasi untuk pasien.

"Pasien datang ke rumah, kami tanya kenapa sakit, lalu disortir, Salman tidak menawarkan obat, obat banyak di apotik atau rumah sakit," kata seorang kerabat dekat.

Pemesanan pekerjaan oleh Salman atau Bang Man tidak membutuhkan tempat khusus di komplek rumah.

Begitu pasien datang dan punya waktu untuk dipijat, mereka berjalan-jalan dan memijat. 

“Misalnya anak di gendong ibu yang bicara langsung disuruh,” kata seorang kerabat dekat.

Pekerjaan dilakukan untuk membantu orang sakit, tidak ada aturan dan tidak ada harga tetap.

Dia pertama-tama menerapkan pesan orang tua bahwa jika tidak mungkin untuk mengetahuinya, maka jangan mencari tahu.

Sebaliknya, Bang Man menjawab bahwa selain merawat pasien, tidak ada batasan waktu khusus untuk praktik pijat yang dilakukannya.

Kadang dilakukan pada pagi, siang atau sore hari, dan lebih sering pada sore hari, tidak ada waktu yang pasti untuk urutannya karena takut nanti tidak terjadi. Dia mewarisi ilmu reorganisasi dari orang tuanya, dan dia terlibat dengan ayahnya dalam merawat orang ketika dia masih kecil.

Bang Man mengaku tidak belajar di tempat lain, melainkan murni di lingkungan orang tuanya, menyampaikan informasi tentang pijat serta perasaan dan hati nurani.

Dalam pijatan itu, kata Bang Man, semua orang saling menjaga.

“Dokter adalah partner dan bukan lawan, memijat atau mengobati orang lain, bukan kompetitor tapi partner,” ujarnya. 


Untuk Kemajuan Blog ini silahkan anda memberi saran dan kritik dan tidak boleh mengandung SARA !