Inilah ferry tradisional ketika kita hendak menuju desa senyiur kalimantan timur dimusim kemarau dimana debit air berkurang drastis, andai saja di tempat ini ada jembatan tentu saja aka mendorong perekonomian masyarakat sekitar.
Sebuah ferry penyebrangan tradisional yang benar - benar sangat rawan akan resiko mengingat ferry tradisional tersebut sudah tuah dan hanya mengunakan mesin pendorong yang sangat kecil atau lebih layak di sebut mesin ces !
|
Sungai yang biasanya lebar 10 meter hanya menjadi 4 meter di musim kemarau |
|
Si Ferry Tua yang tiap hari membantu menyebrangkan kami |